Tidung

Pedagang Kaki Lima (PKL) Pulau Pramuka yang berdagang di depan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri memilih untuk membongkar warung dagangannya sendiri.

Sebelumnya anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melakukan pembongkaran 5 warung yang berdiri diatas lahan milik pemerintah.  

Kodir (47) lebih memilih membongkar sendiri warung miliknya dengan alasan bahan material warung yang dibongkar akan digunakan lagi untuk membuka usaha di tempat lain.

"Kalau digusur Satpol PP itu tidak benar malah merusak. Bahan material kan jadi tidak bisa dipakai kembali," ucapnya, Senin (06/06/2016).

Ia mengakui, sudah mendapat surat teguran dari pihak Kelurahan Pulau Panggang. Perjuangan dirinya bersama pemilik warung lainnya tidak membuahkan hasil, pihak Kelurahan tetap bersikukuh ingin membongkar warung di sepanjang lokasi RPTRA Tanjung Elang Berseri.

"Ya mau gimana lagi, kebutuhan sehari-hari untuk keluarga saya harus dipenuhi kita akan membuka usaha kembali di tempat lain," ujarnya.

Ia mengatakan, penghasilan berjualan didepan RPTRA terbilang sangat besar yaitu bisa mencapai Rp 300 ribu perharinya.

Reporter : Ahmad Zarkasih

Editor      : Zaini Miftah