Tidung

Sebanyak 80 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu tidak bisa berenang di laut. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Penanggulangan Bencana Kabupaten (KPBK) Kepulauan Seribu.

"Kalau hasil survei kita tahun 2015 dari ratusan PNS di Pulau Seribu 80 persen tidak bisa berenang di laut. Dan yang bisa berenang pun hanya bisa di kolam renang, bukan di laut. Sementara kondisi air di laut dibandingkan dengan kolam renang sangat berbeda jauh," ujar Muhammad Ali, Kepala KPBK Kepulauan Seribu, Selasa (29/11/2016).

Ia menambahkan, selain tidak bisa berenang, kemampuan menolong orang lainnya pun tidak ada. Hampir sebagian besar PNS yang bukan asli dari warga Kepulauan Seribu yang bertugas di Kepulauan Seribu hanya bisa menolong diri sendiri.

"Tidak hanya PNS nya saja, aparatur masyarakat nya pun juga tidak maksimal menggunakan alat penyelamatan seperti left jaket. Padahal, selama ini setiap musibah yang di interprisasi, rata-rata korban tenggelam yang tidak terselamatakan karena tidak menggunakan alat pengamanan (left jaket)," katanya.

Ditambahkan Ali, kedepan KPBK Kepulauan Seribu akan berkoordinasi dengan unti-unit penanggulangan bencana seperti Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Kepulauan Seribu untuk mengingatkan kepada pemilik kapal untuk menyiapkan alat pengamanannya seperti left jaket.

"Kita juga akan bekerjasama dengan instansi bagian pendidikan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa bagaiamana cara penyelamatan diri dan memberikan kepada masyarakat terhadap persiapan-persiapan menghadapi bencana," tandasnya.

Reporter : Ahmad Zarkasih
Editor      : Zaini Miftah