Lima warga Pulau Tidung yang diketahui bernama Dwi Putri (23), Andi (25), Efanny (12), UUS (23) dan Rani (40) selamat dari musibah terbakarnya KM Zahro Expres di Perairan Pulau Bidadari, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Minggu (01/01/2016) kemarin.
Dwi Putri (23), warga Pulau Tidung, RT 005/001 diketahui tengah mengandung lima bulan melompat dari atas kapal dan berenang tanpa menggunakan pelampung selama 30 menit saat kapal tersebut terbakar.
“Alhamdulillah ini mukjizat dari Allah SWT, karena saya masih bisa diberi kesempatan bisa selamat dari kecelakaan kemarin," ungkap Dwi, Senin (02/01/2016).
Ia mengaku bersyukur bisa selamat dan tidak mengalami luka serius. Meski ada perasaan sedih, takut dan shock karena banyak korban meninggal.
Ditambahkan Dwi, sebenarnya mempunyai perasaan tidak enak sebelum menaiki kapal. Ia mencium bau menyengat seperti bau bensin. Namun, karena tinggal KM Zahro Ekpres saja yang tersisa di pelabuhan tujuan Pulau Tidung terpaksa harus ikut naik.
"Dari mulai naik kapal saya sudah mencium bau bensin. Tapi saya tidak hiraukan karena saya harus balik ke pulau, itupun di pelabuhan kapalnya cuma tersisa satu yang ke Pulau Tidung. Setelah lepas tali jangkar dan kapalnya bergerak dari pelabuhan 15 menit kemudian kapal itu mengeluarkan asap," ujarnya.
Tak lama kemudian, lanjut Dwi, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang diketahui bernama Rosid melompat ke laut. Setelah itu, penumpang mulai terlihat gelisah dan panik. Tak lama para penumpang yang panik berlarian menuju pintu depan kapal karena mereka melihat ada percikan api didekat mesin kapal.
"Api cepat menyambar dan mulai membesar, para penumpang pun berlarian dan berdesakan karena berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api. Mereka kebanyakan berusaha keluar dari pintu depan kapal sambil mencari pelampung. Saya bersama suami (Andi) yang kebetulan posisinya ada di atas kapal langsung menyeburkan diri ke laut tanpa pelampung," ungkapnya.
Saat berada di tengah laut, hanya bisa pasrah dan terus menyebut nama Allah SWT agar diberikan keselamatan. Sebab, selain menyelamatkan dirinya sendiri, ia pun harus tetap bertahan dari maut bersama suami dan anak dalam kandungannya.
"Suami saya disitu berusaha mencari alat apapun sebagai penyangga agar kita tidak cepat kelelahan berenang di air laut. Kebetulan ada teman saya berenang memakai pelampung, saya pegangan sama dia, setelah itu ada kapal kebersihan yang langsung menolong kami. Alhamdulillah, kita selamat," tandasnya.
Reporter : Ahmad Zarkasih
Editor : Zaini Miftah
Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Lima Warga Pulau Tidung Selamat dari Peristiwa KM Zahro Expres " ?