Sebanyak 300 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 69 harus rela merogoh kocek Rp 1.000 – Rp 2.000 per hari untuk biaya angkutan kapal antar pulau. Pasalnya, hingga saat ini kapal sekolah milik Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu belum beroperasi.
Kepala Sekolah SMAN 69 Pulau Pramuka, Firdaus mengatakan, jumlah siswa yang menggunakan fasilitas angkutan kapal gratis ada 300 orang siswa, berdomisili di Pulau Panggang. Sementara, di Pulau Kelapa itu kurang lebih 70 orang, dipergunakannya hanya pada hari Jumat sore untuk antar pulang.
"10 unit kapal angkutan gratis dari Sudin Pendidikan diperuntukan bagi siswa SMP dan MTS. Sementara, untuk SMAN 69 itu harus merogoh kocek sendiri. Kita minta cepat dioperasikan. Sehingga, bisa membantu kelancaran siswa datang ke sekolah, berangkat maupun pulang sekolah, agar kegiatan proses mengajar tidak terganggu," ujar Firdaus, Rabu (08/03/2017).
Prana (16) siswa kelas XII IPA SMAN 69 menuturkan, agar tidak terlambat ke sekolah harus bergelantungan dan naik diatas atap kapal. "Tiap harinya begini rebutan agar tidak terlambat sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kasudin Perhubungan Kepulauan Seribu, Robert Edward mengatakan, pengoperasikan 3 kapal pelajar tinggal menunggu mutasi aset dari Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu kepada Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan (UP APK) Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
“Tinggal tunggu mutasi aset melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) setelah itu, penentuan rute dengan Sudin Pendidikan Kepulauan Seribu,” tandasnya.
Reporter : Saeful Bahri
Editor : Zaini Miftah
Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Pelajar SMAN 69 Pulau Pramuka Minta Kapal Sekolah Dioperasikan " ?