image 1

Tidung

Cegah Penyebaran Penyakit Cacar Monyet, Masyarakat Kepulauan Seribu Diminta Terapkan PHBS

Kategori | Pemberdayaan Dan Kesehatan
Reporter | Petrus Ardianto
Tanggal | 30 Oct 2023
Dilihat | 75x


Meski kasus monkeypox atau cacar monyet (Mpox) di Indonesia belum menjadi hal yang mengkhawatirkan, namun beberapa pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari penyebaran.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI hingga 29 Oktober 2023, ada sebanyak 24 kasus Mpox di Indonesia yang terdata, hal ini tentunya perlu perhatian masyarakat secara umum, khususnya di Kepulauan Seribu.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Herwin Meifendi menegaskan, hingga kini di wilayah Kepulauan Seribu belum ada yang terdeteksi kasus Mpox.

“Sejauh ini wilayah Kepulauan Seribu belum ada kasus Mpox, namun penerapan pencegahan tetap dilakukan untuk menghindari penyebaran,” kata Herwin, Senin (30/10/2023).

Perkembangan Mpox di Indonesia ditemukan pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus, kemudian pada 13 Oktober 2023 Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.

Meski masuk dalam salah satu penyakit zoonosis langka, Mpox telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global sejak 23 Juli 2022. Di mana seluruh pihak termasuk seluruh pemangku kebijakan kesehatan dan masyarakat Indonesia untuk bersiap dan waspada dengan penyebaran kasus monkeypox atau cacar monyet, salah satunya dengan mengenal gejala yang ditimbulkan melalui sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Mpox umumnya bergejala ringan dan sembuh dalam 3-4 minggu, tergantung imunitas penderita. Semua orang berisiko untuk dapat tertular dan menularkan mpox tidak terbatas pada kelompok tertentu,” tegas Herwin.

Herwin pun mengajak seluruh masyarakat di Kepulauan Seribu untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan, pola hidup sehat, menggunakan masker jika sakit dan lainnya. Terpenting segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Mpox untuk mendapatkan penanganan secara cepat dan sesuai dengan protokol penanganan pasien.

“Melakukan hubungan seksual yang aman, bersih, sehat. Jika sedang demam, gejala lenting isi air, nanah, jerawat, kemerahan, koreng, jangan berhubungan seksual dulu. Hindari kontak fisik kulit dengan kulit pada luka. Lakukan PHBS dengan rajin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun dan pakai masker. Vaksinasi pada kelompok rentan berisiko tinggi,” jelas Herwin.

Meski cacar monyet memiliki daya tular dan fatalitas yang cukup rendah apabila dibandingkan dengan Covid-19, namun kewaspadaan dan pencegahan masih sangat penting untuk terus dilakukan.


POLING

Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Cegah Penyebaran Penyakit Cacar Monyet, Masyarakat Kepulauan Seribu Diminta Terapkan PHBS" ?