Tidung

Kelompok Wanita Tani (KWT) Perempuan Nelayan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, berhasil panen perdana budidaya jagung ketan sebanyak 20 kilogram.

Ketua KWT Perempuan Nelayan, Asmania mengatakan panen jagung ketan perdana ini dilakukan di atas lahan sekitar 200 meter persegi, di mana kegiatan ini merupakan inisiastif anggota untuk memperbanyak variatif tanaman di lahan urban farming tersebut.

"Awalnya hanya coba-coba, kemudian beberapa hari tanaman jagung itu tumbuh subur dan berbuah bagus. Hasil panen perdana ini kami bagikan untuk anggota dan warga sekitar," katanya, Senin (18/03/2024).

Asmania menjelaskan, jagung ketan ini memiliki ciri berwarna hitam dan putih susu pada bijinya, untuk proses menanamnnya membutuhkan waktu sekitar 90 hari atau 2,5-3 bulan. Selain jagung, di lahan urban farming ini juga ditanam berbagai tanaman lainnya seperti labu, timun suri, pare, terung, cabai, dan sebagainya.

"Sangat bersyukur kami bisa panen bersama di Ramadan ini, semoga hasil panen ini dapat menambah kebutuhan pangan saat berbuka puasa nanti," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Rita Sri Lestari menyambut baik dan mengapresiasi panen yang dikembangkan oleh KWT Perempuan Nelayan Pulau Pari.

“Budidaya jagung ini juga salah satu program ketahanan pangan untuk warga Pulau Pari, meski menanam jagung itu mudah-tidak mudah, karena harus membutuhkan tanah yang gembur. Semoga kegiatan KWT Pulau Pari ini dapat menjadi contoh untuk kelompok lainnya. Dengan begitu ketahanan pangan di Pulau Seribu tetap terjaga," tuturnya.

Sementara itu, warga RW 04, Pulau Pari, Endah (38) mengaku senang dan berterima kasih kepada KWT yang telah memberi hasil panen jagung ketan itu. Buah jagung ini akan diolah untuk menu berbuka puasa nanti.

"Alhamdulillah dapat dua buah jagung yang besar-besar, rencana akan saya rebus lalu dicampur susu dan keju karena anak-anak sangat suka," pungkasnya.