Tidung

Sebanyak 20 pengelola perpustakaan sekolah tingkat Kelurahan Pulau Panggang, mendapatkan pembinaan dan Bimbingan Teknis (bimtek) dari Unit Kerja Teknis (UKT) 1 Kabupaten Kepulauan Seribu di Ruang Aula SMPN 133 Jakarta, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara. 

Kepala Seksi Perpustakaan dan Kearsipan UKT 1 Kabupaten Kepulauan Seribu, Windarwati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dari setiap perpustakaan. Hal ini, sebagai persyaratan dan memperoleh akreditasi dengan nilai yang terbaik.

"Biasanya perpustakaan itu masih kurang pembinaan dan sumber daya manusia. Maka di sini kita hadir untuk membantu meningkatkan kualitas itu semua, mulai dari koleksi buku hingga keterampilan SDM-nya," kata Windarwati, Senin (27/05/2024).

Windarwati menuturkan, pembinaan dan bimtek hari ini untuk  pengelolaan perpustakaan sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA yang ada di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Peserta diberikan pemahaman penyeragaman tata cara pengelolaan yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan perpustakaan di lingkungan sekolah. Sehingga, proses pencarian koleksi dapat terlaksana cepat, tepat dan efisien.

"Usai dari pembinaan, mereka akan dibekali kembali terkait peningkatan SDM. Dengan harapan mereka bisa mengasah dirinya untuk lebih cepat pengolahan, pemeliharaan maupun pelayanan," imbuhnya. 

Windarwati berharap, semua perpustakaan yang ada di Kepulauan Seribu ini dapat meraih akreditasi dengan nilai yang terbaik. Dengan ini, mendukung budaya gemar membaca untuk para generasi muda. 

"Mudah-mudahan kegiatan hari ini dapat diterapkan di lingkungan perpustakaan sekolah masing masing. Sehingga anak-anak kita khususnya generasi muda minat bacanya akan semakin tinggi," harapnya. 

Sementara itu, salah seorang guru MTsN 26 Jakarta, Tubagus Muhammad Agung mengucapkan terima kasih atas kegiatan pembinaan dan bimtek pengelola perpustakaan, karena dapat meningkatkan peran petugas perpustakaan yang lebih profesional dan kreatif. 

"Minat baca pada anak saat ini masih terus kita dorong, dalam kegiatan ini kita latih bagaimana cara membuat perpustakaan itu menarik dan nyaman sehingga anak-anak bisa bermain dan membaca di perpustakaan, secara perlahan mereka akan meninggalkan gadgetnya," tandasnya.