image 1

Tidung

Program Tiga Perisai Perkuat Konservasi di Kepulauan Seribu

Kategori | Kesejahteraan Masyarakat
Reporter | Petrus Ardianto
Tanggal | 16 Aug 2024
Dilihat | 176x


Sebagai salah satu hewan yang diminati banyak predator, penyu sisik ternyata memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, termasuk di wilayah Kepulauan Seribu.

Penyu sisik atau Eretmochelys imbricata yang hidup di Kepulauan Seribu masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Hal ini akibat kerusakan habitat pantai dan pengambilan penyu dan telurnya oleh pemangsa.

Melihat hal ini, PHE OSES menyiapkan program konservasi penyu sisik untuk menjaga keberlangsungan hidup dan kelestarian spesies ini.
Melalui program Tiga Perisai (Mitigasi Perubahan Iklim dan Konservasi), PHE OSES fokus memperbaiki kerusakan lingkungan dan pelestarian penyu sisik di Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

Berkolaborasi dengan Kabupaten Kepulauan Seribu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta (BKSDA DKI Jakarta) dan SPTN I & II Taman Nasional Kepulauan Seribu, PHE OSES melakukan perbaikan fasilitas rumah penyu, agar penetasan telur penyu dapat lebih optimal. Hingga kini, tercatat lebih dari 15.700 butir telur penyu sisik berhasil diselamatkan dari pemangsa dan dipindahkan ke lokasi konservasi untuk ditetaskan. 

Kampanye kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat pun gencar dilakukan, dengan program Tiga Perisai ikut mendorong partisipasi masyarakat, khususnya anak muda, untuk aktif dalam kegiatan konservasi. Bahkan pada tahun 2023, Karang Taruna Unit 3 Pulau Sabira ikut berperan dalam simposium penyu yang digelar oleh World Wildlife Fund (WWF) bersama pemuda Pulau Sabira.

“PHE OSES telah memberikan wujud nyata dalam Tiga Perisai, yang dirasakan langsung masyarakat di Pulau Sabira,” kata Ketua RW 03, Pulau Sabira, Muhammad Ali Kurniawan, Jumat (16/08/2024).

Selain pelestarian penyuk sisik, PHE OSES melalui Tiga Perisai juga melakukan program rehabilitasi lahan kritis akibat abrasi. Terhitung sejak tahun 2019, sebanyak 130.000 batang mangrove dan 500 pohon kelapa ditanam di pesisir pantai Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan Pulau Kelapa.

“Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program Tiga Perisai dari PHE OSES, karena melalui program pemberdayaan masyarakat bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Sabira,” kata ketua Karang Taruna Pulau Sabira, Gunawan.

Sementara itu, Head of Communication, Relations & CID PHE OSES, Indra Darmawan menjelaskan, implementasi Tiga Perisai yang sudah memasuki tahun kedua, mampu mendorong kepedulian masyarakat serta menumbuhkan semangat para pemuda untuk turut aktif dalam upaya konservasi alam.

“Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional, kami berharap program Tiga Perisai dapat memberikan kontribusi optimal dalam pelestarian lingkungan, mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim dan 14 tentang menjaga ekosistem laut. Tidak hanya itu, kami juga berharap rangkaian kegiatan yang ada dalam program ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk melakukan pelestarian alam,” tutup Indra.


POLING

Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Program Tiga Perisai Perkuat Konservasi di Kepulauan Seribu" ?