Kasus monkeypox atau cacar monyet (Mpox) di Indonesia masih menjadi perhatian publik, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Meski status pandemi Mpox telah dicabut oleh WHO pada 5 Mei 2023, namun di tahun 2024 pada tanggal 20 Agustus 2024 terbit Surat Edaran (SE) Peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox di pintu masuk pelabuhan dan bandar udara yang melayani lalu lintas domestik dan wilayah sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap penyakit ini dan pengendalian penyebaran lebih lanjut.
Menurut data Dinkes DKI Jakarta, total ada 59 kasus terkonfirmasi Mpox di wilayah DKI Jakarta periode Agustus 2022 - Februari 2024. Dan terdapat 10 kasus Mpox yang di luar wilayah DKI Jakarta.
“Untuk Kabupaten Kepulauan Seribu sendiri belum ada kasus Mpox, namun penerapan pencegahan tetap dilakukan untuk menghindari penyebaran dan terus kita sosialisasikan,” kata Kepala Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu, Murniasi Hutapea, Senin (26/08/2024).
Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu terus menjalankan sistem cegah tangkal terhadap Mpox meliputi promosi kesehatan terkait pencegahan dan penularan Mpox, pelaporan penemuan kasus melalui rumah sakit dan Puskesmas, serta studi kasus kontrol yang memberikan rekomendasi penanganan.
“Mpox umumnya bergejala ringan dan sembuh dalam 2-4 minggu, tergantung imunitas penderita. Namun yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual-red), dengan seseorang yang terinfeksi Mpox atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam Mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual,” tegas Murniasi.
Murniasi berharap, masyarakat di Kepulauan Seribu untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan, pola hidup sehat, menggunakan masker jika sakit dan lainnya. Terpenting segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Mpox untuk mendapatkan penanganan secara cepat dan sesuai dengan protokol penanganan pasien.
“Lakukan PHBS dengan rajin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun dan pakai masker. Vaksinasi pada kelompok rentan berisiko tinggi,” tuturnya.
Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Kasus Mpox di Kepulauan Seribu Nihil" ?