Hajatan Tradisi Budaya Kepulauan Seribu Tahun 2024, yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu, diyakini bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal.
Kegiatan yang diselenggarakan di Pantai Sakura, Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan sejak 24-25 Oktober tersebut, menampilkan berbagai acara menarik yang berhubungan dengan seni dan budaya lokal.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu, Harry Dwirendra menjelaskan, berbagai penampilan seni dan budaya ditampilkan dengan melibatkan masyarakat di Pulau Untung Jawa.
“Kita tampilkan tarian khas Pulau Seribu, Pawai Budaya, Penampilan Band Melayu, Lomba Memasak, dan Lomba Kapal Hias, Rebana Biang dan band musik dari Pulau Untung Jawa, serta wilayah lainnya,” kata Harry, Jumat (25/10/2024).
Harry Dwirendra mengaku, Hajatan Tradisi Budaya ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-23 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
“Kegiatan ini juga rangkaian dari kegiatan pelatihan, pembinaan dan perlindungan kebudayaan di Kabupaten Kepulauan Seribu, yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu sesuai dengan amanah Peraturan Daerah tentang pelestarian kebudayaan dan menjaga, melestarikan, serta nilai-nilai luhur kearifan lokal," ucapnya.
Harry menambahkan, kegiatan yang ditampilkan antara lain penampilan grup tari dan grup musik tradisi dari enam kelurahan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, pawai dari enam kelurahan, bazar UMKM, lomba masak khas Kepulauan Seribu, lomba menghias kapal dan hiburan seni budaya dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Puja Berhias Pulau Untung Jawa, Rusli mengapresiasi kegiatan tersebut, karena bisa melestarikan kebudayaan yang telah ada sejak lama, khususnya kebudayaan Betawi.
“Ini kegiatan yang positif dalam melestarikan kebudayaan Betawi di Kepulauan Seribu, khususnya di Pulau Untung Jawa, yang memiliki Hajatan Budaya Betawi, ke depan tentunya kegiatan ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai warisan budaya, serta sebagai ajang promosi wisata yang berkelanjutan," tandasnya.
Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Hajatan Tradisi Budaya Kepulauan Seribu, Melestarikan Kebudayaan Lokal" ?