Tidung

Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu menggiatkan gerakan Kompos Tanam di Pulau Permukiman demi mengurangi jumlah sampah.

Kegiatan ini sendiri untuk menindaklanjuti Pergub No.108 tahun 2019 tentang Kebijakan Strategi Daerah (KSD) terkait pengurangan sampah (pemilahan) dari sumbernya.

Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi Hartono mengatakan, gerakan kompos tanam bertujuan untuk membudayakan pemilhan sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga-red) kepada masyarakat Kepulauan Seribu, sehingga sampah organik dapat diolah di pulau tanpa harus membawanya ke darat.

“Sampah organik cukup ditanam di dalam lubang dan dalam satu bulan sudah menjadi kompos yang siap dimanfaatkan, untuk sampah non organik yang memliki nilai jual sudah ada bank sampah masing-masing pulau yang siap menampung. Kompos tanam nantinya dapat dimanfaatkan untuk tanaman lingkungan, tanaman pangan, tanaman semusim dan tanaman pelindung," kata Djoko Rianto, Jumat (26/06/2020).

Djoko Rianto menjelaskan, gerakan ini sudah dimulai di pulau-pulau permukiman, dengan menyebarkan sebanyak 24 PJLP untuk sosialisasi, dan mendampingi warga tiap RW.

“Semua diawali dengan pembuatan lubang kompos tanam berukuran 2x1 meter dan kedalaman 40-50 cm pada lahan-lahan kosong warga. Dengan dipilah dan diolah di pulau, dapat menghemat biaya operasional, transportasi, BBM serta mengurangi beban TPS Bantar Gebang," tambahnya.