image 1

Tidung

Mengenal Pulau Kelor, Peninggalan Kolonial Belanda

Kategori | Pariwisata
Reporter | Petrus Ardianto
Tanggal | 01 Apr 2023
Dilihat | 864x


Kepulauan Seribu dikenal menyimpan banyak peninggalan sejarah kolonial Belanda, salah satunya Pulau Kelor di wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

Awalnya pulau ini bernama Pulau Keurkof, yang dalam bahasa Belanda artinya adalah pulau makam. Hal ini karena Belanda mengubur para tahanannya di pulau ini. Namun semenjak diambil alih oleh Indonesia, pulau ini diberi nama Pulau Kelor.

Sebagai peninggalan masa kolonial Belanda, pulau ini juga terdapat beberapa bangunan bersejarah, antara lain galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke-17, yaitu Benteng Martello yang masuk ke dalam bangunan cagar budaya.

Berdasarkan data Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Benteng Martello didirikan sekitar tahun 1850 yang difungsikan sebagai sistem pertahanan sekaligus benteng pengawas kapal-kapal yang berlabuh.

Namun pada tahun 1883, gelombang pasang gempa dari letusan Gunung Krakatau mengakibatkan sebagian besar struktur benteng porak-poranda dan menyisakan bagian inti benteng.

Untuk mengunjungi Pulau Kelor, para pengunjung bisa bepergian menggunakan KRL hingga Stasiun Rawa Buaya, lalu transit dengan Mikrotrans Jaklingko JAK 50 dan JAK 80 ke Dermaga Muara Kamal Cengkareng, Jakarta Barat, lalu menyewa kapal kayu nelayan menuju Pulau Kelor.

Tiket masuk ke Pulau Kelor cukup murah, untuk perorangan akan dikenakan tarif Rp 5 ribu untuk dewasa, Rp 3 ribu untuk mahasiswa dan pelajar Rp 2 ribu.

“Untuk kategori rombongan tarif masuknya adalah Rp 3.750 untuk dewasa, Rp 2.250 untuk mahasiswa dan Rp 1.500 untuk pelajar. Semua harga tersebut di luar biaya transportasi. Operasionalnya sendiri buka sejak Senin-Minggu dan selama bulan Ramadan buka mulai pukul 09.00-15.00 WIB,” kata Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis Ari, Sabtu (01/04/2023).

Selain mengenal sejarah yang ada di pulau ini, para pengunjung juga bisa menjadikan lokasi ini untuk ngabuburit sambil memancing, dengan ditemani pesona keindahan pulau.


POLING

Bagaimana Pendapatmu Terkait Berita Tentang "Mengenal Pulau Kelor, Peninggalan Kolonial Belanda" ?